Daud si Anak Gembala – Alkitab untuk Anak-anak

Alkitab untuk Anak-anak.
Memperkenalkan “Daud si Anak Gembala”.

Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen.
Diterjemahkan oleh: Widi Astuti.

Diproduksi oleh: Bible for Children www.M1914.org.

 

 

Bertahun-tahun yang lalu, pada masa pemerintahan
Raja Saul di Israel, seorang anak laki-laki bernama Daud menolong ketujuh orang kakaknya untuk menjaga kawanan domba ayah mereka.

Walaupun dia yang termuda, Daud seorang yang kuat, seorang anak laki-laki yang berani yang mengasihi dan percaya kepada Tuhan. Dia tinggal disebuah kota yang bernama Betlehem.

Satu kali seekor singa menyerang kawanan domba itu mencoba menangkap seekor anak domba untuk makan malam. Daud muda melawan si penyerang. Menarik domba itu, dia menangkap binatang buas itu di janggutnya dan membunuhnya. Daud tahu Al-lah menolongnya.

Samuel, nabi Tuhan, masih merasa sedih karena Saul gagal menaati Tuhan. “Berapa lama kamu akan berdukacita untuk Saul?” Tuhan memarahi Samuel. “Aku mengirim kamu ke rumah Isai . . . Aku telah mempersiapkan sendiri seorang raja dari antara anak-anaknya.”

Isai adalah ayah Daud. Walaupun Samuel tahu bahwa Raja Saul mungkin akan membunuh dia karena pergi untuk menemukan seorang raja yang lain, nabi ini menaati Tuhan.

Saat Samuel tiba, Isai menyuruh tujuh orang anaknya untuk lewat di depan Samuel. Dan Samuel berkata kepada Isai, “Tuhan tidak memilih mereka semua.” Hanya tinggal Daud, si bungsu.
Dia ada di ladang bersama domba-dombanya. Mereka membawa Daud masuk, dan Tuhan berkata, “Bangunlah, urapilah dia; inilah dia.”

Di istana Saul, Roh dari Tuhan meninggalkan Saul dan dia menjadi seorang yang sangat bermasalah. Pelayan-pelayannya berpikir mungkin musik yang bagus akan menenangkan pikiran Saul.

Salah seorang dari mereka mengenal seorang anak muda yang bisa memainkan kecapi dengan sangat baik. Bisakah kamu menebak siapakah anak muda itu? Ya benar, ialah Daud.

Musik Daud menenangkan Saul dan menolong dia untuk bisa berpikir dengan benar. Saul meminta Isai untuk membiarkan Daud tinggal dan melayani sang Raja. Kapanpun Saul mendapatkan serangan depresi atau ketakutan, Daud memainkan kecapi untuknya.

Setelah Daud pulang ke rumah, Saul berperang besar dengan orang-orang Filistin. Kakak-kakak Daud berperang bersama tentara-tentara Saul. Isai mengirim Daud ke medan perang untuk mengirimkan makanan kepada kakak-kakaknya dan mengetahui bagaimana keadaan mereka di sana.

Seorang raksasa Filistin yang sangat besar, Goliat, membuat semua tentara Israel ketakutan.

“Pilihlah seorang dari antaramu, dan biarlah ia turun mendapatkan aku!” Goliat berseru. “Jika ia dapat berperang melawan aku dan membunuhku, maka kami akan menjadi hambamu. Tetapi jika aku dapat membunuh dia, maka kalian harus menjadi hamba kami dan melayani kami.”

Semua orang Israel, saat mereka melihat si raksasa, berlari menjauhi dia dengan sangat ketakutan.

Kemudian Daud berkata kepada Saul, “Janganlah ada seorangpun menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu.” Saul ingin Daud memakai baju zirah dan membawa pedang. Tetapi, Daud mengambil ketapelnya dan memilih lima buah batu yang licin dari sungai.

Goliat tertawa saat dia melihat Daud muda tidak memakai baju zirah. “Aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang!” Dia berteriak. “Aku mendatangi engkaudengan nama TUHAN!” Daud menjawab.

“Hari ini juga Tuhan akan menyerahkan engkau kedalam tanganku . . . sebab di tangan TUHAN lah pertempuran ini!” Kemudian Daud berlari lurus ke arah Goliat. Saat dia berlari, dia menembakkan sebuah batu dari ketapelnya-kena tepat di dahi Goliat. Goliat terjatuh!

Dengan cepat Daud menarik pedang si raksasa Goliat dan memotong kepalanya. Saat orang-orang Filistin melihat Goliat mati, mereka berlarian menyelamatkan dirinya.

Raja Saul tidak ingat bahwa orang ini adalah Daud yang sama yang memainkan kecapi untuknya. Dia memasukkan Daud dalam pasukannya, kemudian merasa cemburu saat orang-orang menghargai kemenangan-kemenangan Daud.

“Sekarang apalagi yang bisa dia dapatkan lama- lama kerajaan ini akan jatuh kepadanya juga?” Saul berpikir. Jadi Saul mengawasi Daud mulai dari hari itu.

Lagi, Raja Saul terganggu pikirannya. Jadi Daud memainkan musik dan mencoba menenangkan dia. Tiga kali Saul melemparkan tombaknya kepada Daud.

Tapi setiap kali Daud bisa menghindarinya. Saul merasa takut kepada Daud, sebab Saul tahu TUHAN beserta dengan Daud, tetapi sudah meninggalkannya.

Tetapi Yonatan, anak laki-laki Saul, mengasihi Daud seperti saudara. “Ayahku Saul mencoba membunuhmu,” dia memperingatkan Daud. Jadi Daud melarikan diri. Istrinya meletakkan boneka di tempat tidurnya, dan membiarkan dia keluar dari jendela pada tengah malam. Saat orang-orang Saul datang di pagi hari, Daud sudah pergi.

Daud harus mengungsi jauh dari Saul. Sebelum dia melakukannya, dia dan Yonatan membuat satu perjanjian bersama. Mereka berjanji akan selalu menolong satu dengan yang lain.

Dengan perasaan sedih, kedua sahabat itu berpamitan. Daud mencari tempat di mana dia bisa hidup tanpa rasa takut bahwa tentara-tentara Saul akan menemukannya.

Daud si Anak Gembala Suatu cerita dari Firman Tuhan, Alkitab, terdapat dalam 1 Samuel 16-20

 

TAMAT