SMA11 – Geografi – POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN PEMANFAATANNYA

SMA11 – Geografi – POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN PEMANFAATANNYA

Sumber : Buku B S E  Sma kelas 11.

Yang dimaksud dengan sumber daya alam (Natural Resources) adalah semua kekayaan bumi baik yang bersifat biotik ataupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.
1. Faktor abiotik, meliputi tanah, air, udara, cuaca, suhu, dan sejenisnya.
2. Faktor biotik, meliputi tumbuhan dan hewan, termasuk manusia.
Faktor biotik dan abiotik dalam lingkungan dapat memengaruhi dan dipengaruhi oleh manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat berpengaruh terhadap lingkungan hidup manusia. Namun demikian, lingkungan pun dapat dikelola dan dikembangkan oleh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, yang dimaksud sumber daya alam adalah manusia, hewan, tumbuhan, air, udara, tanah, bahan tambang, sinar matahari, dan lain-lain.

Jenis-jenis Sumber Daya Alam.

Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.
1. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu sebagai berikut.
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable), misalnya minyak tanah, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
c. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya udara, matahari, energi pasang surut, dan energi laut.

2. Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.

a. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya
b. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
c. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

3. Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut.
a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda- benda mati.
Misalnya bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
Untuk memudahkan pemahaman tentang sumber daya alam dapat dilihat pada tabel berikut.
1) Sumber Daya Tumbuhan dan Hewan.

Hewan dan tumbuhan merupakan sumber daya energi hayati. Dasar sumber daya energi adalah fotosintesis, sebab energi yang terkandung di dalam sumber daya hayati adalah energi matahari yang telah ditransformasikan (diubah) menjadi energi kimia oleh klorofil pada tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis. Selanjutnya energi itu digunakan oleh konsumen (hewan dan manusia) dan diubahnya menjadi energi gerak panas dan energi kimia bentuk lain.

Bahan organik yang dapat dimanfaatkan manusia banyak ragamnya. Kotoran hewan dan daun-daunan dapat dimanfaatkan untuk pupuk dan biogas. Penggunaan kompos dan pupuk kandang akan memperbaiki kualitas tanah karena dapat mengembalikan kesuburan tanah, sehingga daya dukungnnya akan tetap tinggi.

Pada mulanya hewan dan tumbuhan diperlukan manusia sebagai makanan, tetapi  dalam perkembangan berikutnya sumber daya hewan diperlukan juga untuk transportasi, olah raga, rekreasi, dan lain-lain.

Perkembangan ilmu dan teknologi memiliki dampak negatif dan dampak positif. Dampak negatif dari perkembangan ilmu dan teknologi adalah manusia bisa melakukan ekploitasi sumber daya alam sehingga dapat mempercepat rusaknya lingkungan dan akan menurunkan daya dukung serta mutu lingkungan.
Dampak positif dari perkembangan ilmu dan teknologi senantiasa berusaha mengembangkan dan meningkatkan produktivitas sumber daya hayati. Berbagai usaha dalam meningkatkan sumber daya hayati adalah:
1. intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian,
2. mekanisme pertanian,
3. panca usaha pertanian,
4. panca usaha peternakan,
5. rekayasa genetika.

 

2) Sumber Daya Alam Berupa Tanah, Air, dan Udara.

a) Tanah
Dalam pengertian sehari-hari yang dimaksud dengan tanah adalah suatu lantai/ dasar tempat hidupnya organisme. Marbut (1940) mengartikan bahwa tanah adalah suatu sistem kompleks dari lapisan luar (kerak bumi) yang tidak sama dengan ketebalan yang berbeda-beda serta warna, struktur, susunan, sifat kimia, fisika, dan biologisnya yang berbeda-beda pula.
Tanah merupakan hasil alam yang terbentuk dari proses destruktif berupa pembusukan senyawa organik dan pelapukan batuan, serta proses sintesis berupa pembentukan mineral.
Apabila kita membuat sayatan melintang dari tanah, maka akan terlihat profil tanah yang terdiri dari beberapa lapisan (horizon) di antaranya sebagai berikut.

(1). Topsoil (lapisan atas) dengan ciri-ciri:
(a) dalamnya  20 – 30 cm;
(b) tanahnya gembur dengan porositas dan drainase yang baik;
(c) mengandung banyak unsur hara, karena tempat pengumpulan bahan organik yang mengalami pembusukan dan humifikasi (pembentukan humus);
(d) warna tanahnya gelap.

(2). Subsoil (lapisan bawah) dengan ciri-ciri:
(a) mengandung bahan organik yang sedikit;
(b) merupakan tanah yang kompleks tersusun dari tanah liat (clay) sehingga porositasnya rendah;
(c) ikatan butiran tanahnya sangat stabil sehingga drainasenya kurang (kurang mampu menyimpan air).

(3). Rhegolith (bahan Induk) yaitu semua bahan batuan yang dapat berubah menjadi tanah.

(4). Bedrock (batuan dasar) yaitu lapisan yang paling dalam berupa:
(a) batuan yang tidak mengalami pelapukan;
(b) tempat penyimpanan air bawah tanah dan terdapatnya aliran air bawah tanah.
Proses pembentukan tanah bisa mencapai 100-100.000 tahun dari bahan induk (rhegolith) pada horizon C yang mengalami perubahan bentuk menjadi bentuk tanah yang biasa digunakan untuk pertanian. Bahan induknya sangat bervariasi sebagaimana pada bagan berikut:

Bahan induk (rhegolith) :
– Bahan mineral : 1) Bahan baku: granit, basal, andesit, riolit, diorit, gabro, konglomerat, dolomit; 2) bahan bukan baku : endapan glasial dan bahan loess.
– Bahan organik : Sisa tumbuhan dan hewan.

b) Air.
Air merupakan kebutuhan pokok tiap organisme, air merupakan pelarut yang baik terhadap senyawa organik dan an organik, medium reaksi kimia, menyerap panas dan bahan baku fotosintesis.
Kemampuan tanah untuk menyimpan/menahan air disebut kapasitas lapangan, hal ini dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah. Tanah yang berstruktur remah yang berada di horizon top soil dan tanah yang berstruktur halus mempunyai daya ikat yang besar terhadap air sehingga kapasitas lapangannya besar. Air yang terdapat dalam tanah ada beberapa macam.

1) Air Kimia
Air yang terikat kuat karena persenyawaan kimia, oleh karena itu tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman.

2) Air Higroskopis atau Air Hidrasi
Air yang terdapat pada permukaan molekul tanah yang hidrofil, dan terikat oleh koloid tanah, serta tidak dapat digunakan oleh tanaman.

3) Air Kapiler atau Air Tawar
Air yang terletak di antara butiran-butiran tanah (pori) karena adanya gaya kapiler dan air ini yang biasa digunakan oleh tanaman sehingga disebut air tanah.

4) Air Gravitasi
Air yang berlebihan dari kapasitas lapangan, tidak banyak digunakan oleh tanaman dan selalu bergerak mengalir karena pengaruh gaya gravitasi.

c) Udara
Udara dalam tanah terletak di antara pori-pori tanah yang tidak terisi air, tanah yang porositasnya tinggi maka pertukaran udaranya (aerasi) juga berjalan lancar.
Kadar CO2 , dalam tanah lebih besar daripada kadar CO2 di udara, hal ini disebabkan oleh dekomposisi (pengomposan kembali) bahan organik sedangkan sebaliknya kadar O2 dalam tanah lebih sedikit (agak kurang) daripada kadar O2 dari udara. Oksigen dalam tanah digunakan untuk respirasi akar dan mikroorganisme dan kekurangannya tidak dapat segera diganti.

 

B. Pemanfaatan Sumber Daya Alam.

Pada dasarnya sumber daya alam yang tersedia di permukaan bumi memang untuk diperuntukkan bagi kepentingan manusia. Akan tetapi, pemanfaatan sumber daya alam haruslah dilakukan secara proporsional atau sesuai keperluan serta tidak merusak keberadaan sumber daya alam yang tersedia sehingga kekayaan sumber daya alam dapat dinikmati oleh generasi muda selanjutnya. Dengan kata lain, pemanfaatan sumber daya alam tidak merusak ekosistem secara efisien dan memikirkan kelanjutan sumber daya alam itu (Wardiyatmoko, 2004: 121).
Pada bahasan ini disajikan contoh mengenai pemanfaatan sumber daya alam. Adapun untuk mengetahui secara persis bagaimana pemanfaatan sumber daya alam, maka seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa pembagian sumber daya alam dibagi menjadi tiga jenis golongan yaitu, sumber daya alam yang dapat diperbaharui, sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan sumber daya alam yang mempunyai sifat gabungan. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam tidak terlepas dari ketiga golongan jenis sumber daya alam yang dimaksud.

1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbaharui.

a. Sungai
Kegiatan pemanfaatan sungai yang berlangsung selama ini sebagian besar masih dilakukan dengan cara yang kurang memperhatikan kelestarian dan kepentingan umum. Hal ini ditandai dengan kondisi-kondisi yang salah satunya ialah hilangnya sebagian besar tumbuhan penutup di daerah aliran sungai bagian hulu, sehingga memengaruhi daya resap lahan dan meningkatkan erosi (Puslit Sumber daya Air, 2002: 3).
Menurut Puslit Sumber daya Air (2002: 3) sungai sebagai sumber air yang mempunyai sejumlah potensi yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia, di antaranya sebagai berikut.
1) Sebagai sumber penghidupan dan kehidupan, air dibutuhkan manusia. Oleh karena itu, tumbuhlah pemukiman di sekitar sungai.
2) Sungai juga dapat dijadikan sarana transportasi untuk mendukung mobilitas manusia.
3) Sungai berfungsi sebagai sumber protein hewani yang hidup di dalamnya, seperti ikan.
4) Sungai berfungsi untuk mengairi pertanian

b. Waduk atau Danau
Selain sungai, keberadaan waduk dan danau merupakan potensi dari sumberdaya air yang memberikan manfaat bagi kelangsungan manusia. Danau terbentuk secara alamiah oleh proses geologi, baik tektonisme maupun vulkanisme, sedangkan waduk merupakan buatan manusia dengan membuat
tanggul atau bendungan sehingga air sungai naik dan menggenangi daerah sekitar yang memiliki ketinggian yang sama (Darsiharjo, 2005:109).
Adapun manfaat dari danau atau waduk bagi kepentingan manusia ialah sebagai berikut.
1) Danau/waduk berfungsi sebagai tempat rekreasi alam, seperti Danau Toba, Situ Patenggang Jabar.
2) Danau/waduk berfungsi untuk mengairi irigasi, seperti waduk Jatiluhur, Saguling, dan Cirata.
3) Danau/waduk berfungsi sebagai PLTA, seperti Jatiluhur, Cirata dan Saguling.
c. Laut.
Laut merupakan sumberdaya air yang apabila dimanfaatkan dan dikelola secara maksimal, akan memberikan keuntungan dalam jumlah yang sangat besar. Berikut ini pemanfaatan laut bagi kepentingan manusia.
1. Sebagai rumput laut untuk bahan makanan, obat- obatan, dan bahan kosmetik.
2. Tempat objek wisata bahari.
3. Sumber protein hewani, seperti ikan laut, kerang.
4. Sebagai transportasi antarpulau.
5. Gelombang dan arusnya dapat didayagunakan untuk tenaga listrik.

d. Sinar Matahari, Suhu dan Angin.
Sinar matahari, angin, dan suhu merupakan sekelompok sumber daya alam yang dapat diperbaharui karena dapat dimanfaatkan dan menghasilkan secara terus-menerus.
Saya rasa kita pun sudah sepakat bahwasannya sinar matahari mempunyai peranan sangat berarti bagi kehidupan, seperti untuk memberikan vitamin E bagi tubuh, dan membantu proses fotosintesis bagi tumbuhan. Selain itu sinar matahari dapat pula dijadikan bahan energi pembangkit tenaga surya, sebagai alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM).
Adanya perbedaan suhu dan pergerakan angin sebenarnya tidak terlepas dari peranan sinar matahari. Perbedaan intensitas cahaya matahari di suatu wilayah mengakibatkan perbedaan suhu antara wilayah satu dengan yang lainnya. Perbedaan suhu ini mengakibatkan angin bergerak, pergerakan angin bergerak dari tekanan yang tinggi (suhu rendah) ke tekanan yang rendah (suhu tinggi).

Manfaat perbedaan suhu ini antarwilayah tersebut mengakibatkan perbedaan dalam menentukan jenis tanaman dalam hal bercocok tanam, kemudian manfaat angin dalam kehidupan manusia ialah sebagai pembawa uap air sehingga dapat mendistribusikan hujan ke setiap wilayah sebagai media pengering dan membantu proses penyerbukan tanaman.
2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui.

a. Sumber Daya Energi.
Sumber daya energi ini adalah salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Proses pembentukannya selama jutaan tahun. Sumber daya ini apabila diolah akan menghasilkan energi panas yang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya.

1) Minyak Bumi.
Minyak bumi sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui memiliki peranan yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena fungsinya sebagai bahan bakar atau sumber energi. Minyak bumi mulai ada di bumi ini pada zaman primer, sekunder, dan tersier. Bahkan dasar minyak berasal dari fosil-fosil atau mikroplankton yang tertimbun dan mengendap jutaan tahun yang lalu dan tersebar di lautan ataupun di teluk- teluk dan di rawa-rawa.
Minyak bumi dapat diolah kembali dan menghasilkan bahan bakar yang kita kenal selama ini yaitu, minyak tanah, diesel, premium, dan lain-lain.
Adapun sebaran penghasil minyak bumi di Indonesia adalah Sulawesi, Jawa (Cepu dan Cirebon), Kalimantan, (Tarakan, Kutai, dan Balikpapan), Maluku, Nusa Tenggara, Sumatra (Palembang dan Jambi).

2) Batu Bara.
Selain minyak bumi, batu bara pun memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Batu bara terjadi karena tumbuh-tumbuhan tropis pada masa prasejarah tertimbun hingga berada dalam lapisan batu-batuan sedimen yang lain. Pada masa revolusi industri di Inggris pada abad ke-18, batu bara memiliki peranan yang sangat penting untuk bahan bakar, khususnya kereta api. Batu bara digunakan untuk keperluan industri dan pembangkit listrik tenaga uap dan pembakaran batu gamping serta genting.

Adapun persebaran tambang batu bara di Indonesia antara lain:
a) Sumatra bagian selatan, Sumatra barat, Bukit Asam dekat Tanjung Enim (Palembang), Riau, NAD;
b) Pulau Jawa;
c) Pulau Sulawesi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur;
d) Papua (Irian Jaya).
3) Gas Alam
Gas alam biasanya ditemukan pada saat pengeboran minyak bumi. Susunan kimia batu bara merupakan campuran hidrokarbon dengan kadar karbon kecil. Ada dua macam gas alam yang diperdagangkan, yaitu LPG dan LNG. LPG singkatan dari Liquefied Petroleum Gas, Gas ini dihasilkan bersamaan dengan penyilangan minyak bumi. Setelah melalui pengeboran, gas ini tersimpan dan dicairkan dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG). Gas alam cair diproduksi di Arun dan Badak.

b. Sumber Daya Mineral
Selain sumber daya energi, sumber daya mineral juga memiliki peranan penting dalam menghasilkan logam untuk berbagai keperluan industri lainnya untuk menunjang kehidupan manusia.

1) Emas.
Emas banyak digunakan orang untuk perhiasan, bahan penyepuh, membuat huruf emas, fotografi, menambal atau melapisi gigi yang rusak, perkakas laboratorium ilmiah, synthetic fiber, dan juga untuk thermocouples, dan sebagainya.
Emas yang dianggap komersil yaitu emas urai (Au), calaverite (AuTe ), sylvanite (AU Ag)Te), krennite (Au, Ag)Te dan petzite ((Ag, Au)2Te)
Bijih emas diperoleh di dalam cebakan, sedimen, dan metamorfik pada seluruh formasi geologi. Pada umumnya, emas yang dihasilkan terjadi dari larutan hydrothermal yang umurnya relatif muda. Pelapukan membentuk bijih placer. Cara penambangan bijih placer yaitu dengan cara disemprot dengan air (hydraulicking), dengan menggunakan kapal keruk (dredge) atau dengan dragline yang dikombinasikan di atas pontoon (floating washing plants). Sedangkan penambangan bijih emas primer dilakukan dengan cara tambang dalam.
Agar nilai jual emas bertambah, maka bijih emas harus diolah terlebih dahulu dengan cara ctanidasi, amalgamsi, flotsi, gravity concentration dan peleburan (smelting) atau dengan cara kombinasi dari proses-proses tersebut.
Hasil tambang emas yang terbesar berada di Cikotok. Daerah lain yang terdapat bijih emas yaitu di Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan lain-lain.

2) Perak.
Perak merupakan salah satu barang tambang yang termasuk salah satu hasil tambang logam mulia. Perak bisa dikatakan merupakan saudara kembar emas. Perak banyak digunakan untuk membuat campuran-campuran logam (Alloy), solder perak fotografi, keramik, high efficiency, baterai pada jet dan peluru kendali, kamera televisi, dan alat-alat presisi (scientific instrument). Mineral-mineral perak yang terpenting antara lain perak alam (Ag), argentite (Ag2S), cerargyrite (AgCl), polybasite, proustite, dan
pyrargyrite.
Perak yang dihasilkan di dunia kebanyakan berasal dari cebakan Hydrotermal typefissure filling. Cara penambangan perak menggunakan system cut and fill (gali-isi) dan square set pada bijih yang lebar.
Seperti juga emas, maka perak harus diolah terlebih dahulu agar memiliki nilai jual tinggi. Adapun cara pengolahannya sebagai berikut. Bijih yang telah digiling halus diklasifikasikan dengan akins classifiet menjadi 60% lewat saringan 200 mesh. Bubur bijih diflotasi dalam flotasi cellfagergren. Campuran antimony dan arsen dipisahkan dengan melidi (leach) dengan Na2S. Produksi
pertambangan perak di Indonesia berasal dari Unit Pertambangan
Cikotok (PT Aneka Tambang)

3) Intan.
Intan dijadikan orang untuk perhiasan. Intan yang digunakan sebagai batu permata adalah batu yang transparan, putih bersih, warnanya hijau jernih atau berwarna biru muda. Selain untuk perhiasan, intan digunakan pada pahat diamond drilling, roda gerinda, gergaji, pahat alat bor, untuk memotong dan menggosok batu permata, sebagai alat untuk pemotong kaca.
Intan merupakan kristal karbon. Indeks refraksinya sangat tinggi dan transparan. Intan yang berkristal rendah dan berwarna gelap sering mempunyai struktur serabut dan disebut bortz atau kristal permata intan.
Terjadinya intan karena proses metamorfosa. Endapan intan primair diperoleh di dalam batuan ultra basic. Endapan intan primair ditambang dengan cara tambang terbuka (open pit mining). Selain itu, ada juga dengan cara penambangan dalam. Cara memecahkan endapannya yaitu dengan dibor kemudian diledakkan.
Agar intan mempunyai harga yang tinggi, maka hasil intan yang ditambang itu perlu diolah atau dicuci terlebih dahulu. Untuk endapan intan placer, terutama yang ditemukan di Kalimantan, cara memperoleh intan hanya dengan cara didulang.
Endapan intan di Indonesia terdapat di Kalimantan Barat (Landak, Sangau), Kalimantan tengah (Purukcau), dan Kalimantan Selatan (Martapura, Pleihari).

4) Tembaga.
Tembaga merupakan logam bukan besi. Tembaga digunakan untuk kabel-kabel listrik, telepon, lemari es, amunisi, pesawat terbang, peluru kendali, membuat perunggu, kuningan, industri kimia, bahan celup, rayon, serta digunakan juga untuk perlengkapan dapur. Tembaga yang paling banyak digunakan adalah tembaga alam, chalcopyrite, bornit, chalcocite, covellite, enargite, dan lain-lain.
Tembaga bijih tembaga terdapat sebagai cebakan-cebakan dengan bermacam-macam tipe dalam batuan beku, sedimen, dan metamorphic. Sedangkan sebagian terbesar dari cebakan- cebakan tembaga terjadi dari larutan hydrothermal dengan tipe replacement dan cavity fllling.
Agar tembaga bisa digunakan lebih lanjut, maka perlu diadakan pengolahan. Bijih tembaga yang mempunyai kadar tinggi (6% Cu ke atas) biasanya dilebur langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. Kebanyakan bijih tembaga dikonsentrasi secara flotasi untuk memisahkan mineral-mineral tembaga sulfide dari batuan gangue. Bijih tembaga oksida (termasuk tembaga silikat dan karbonat biasanya dikerjakan dengan leaching (pelindian). Sedangkan bijih yang berkadar rendah sekali biasanya digunakan leaching dengan bantuan bakteri.
Di Indonesia, tembaga terdapat di Aceh, Sumatra Utara (Aer, Muara Soma),Sumatra Barat (Sumpu, Lubuk Sulasih), Kalimantan Tengah ( Sampit Mentikei), Jawa Tengah (S. Lukulo).

5) Bauksit.
Bauksit digunakan untuk bijih yang mengandung oksida aluminium monohidrat atau trihidrat. Berupa mineral gibsit, ochmit atau diaspor. Bauksit terjadi sebagai akibat adanya pelapukan dan material yang mengandung alumina. Endapan yang besar terjadi di daerah-daerah beriklim tropis dan subtropis basah.
Bahan pembuatan aluminium yang terdapat di Indonesia yaitu bauksit. Bijih bauksit perlu ditambang. Bijih bauksit jika diproses dengan benar, maka akan menghasilkan alumina. Dari alumina inilah logam aluminium dibuat. Alumina yang dielektrolisa dalam bejana cryolit cair, akan menghasilkan logam aluminium.
Alumina yang berasal dari bauksit banyak digunakan untuk ampelas, bahan yang tahan api, pembuat logam, dan industri kimia. Bauksit umumnya terjadi pada permukaan atau dekat permukaan dan merupakan letakan-letakan mendatar, maka cara penyelidikan yang tepat dan praktis yaitu dengan membuat sumuran. Bor tangan dapat digunakan untuk endapan yang dalam. Adapun cara penambangan bijih bauksit yang dilakukan di Pulau Bintan adalah dengan cara penambangan terbuka. Lapisan penutup dibuldozer. Setelah terbuka, maka bijihnya dikeruk. Bijih yang dihasilkan ini kemudian diangkat ke tempat pencucian.
Endapan bauksit di Indonesia terdapat di Riau (Pulau Bintan), Sumatra Selatan (Pulau Bangka dan Pulau Binton), dan Kalimantan Barat (Singkawang).

6) Batu Gamping.
Limestone diartikan batu gamping atau batu kapur. Batu gamping banyak gunanya. Batu gamping digunakan untuk bahan bangunan seperti batu, serbuk kapur, pengeras jalan, bangunan dam-dam, pembuatan gelas, dan untuk industri.
Batu gamping merupakan salah satu bahan galian industri. Batu gamping merupakan batuan padat dengan komposisi berupa kalsium karbonat. Warnanya putih, abu-abu, kuning tua, abu kebiruan, jingga, dan hitam.

Penambangan endapan batu gamping dapat dilakukan dengan cara quarry. Pada umumnya batu gamping mempunyai lapisan luar yang tipis dan terdiri dari tanah liat. Jika lapisan keras, maka dilakukan pengeboran. Pengolahan batu gamping bergantung pada penggunaannya. Tetapi, kebanyakan langsung digunakan sebagai bahan mentah, hanya mengalami proses mekanis, misalnya dalam pembuatan semen.

7) Pasir (Pasir Kuarsa).
Kegunaan pasir kuarsa sangat banyak, seperti tanah liat, industri kimia, industri keramik (gelas, lembar kaca). Peranan pasir kuarsa dalam kegiatan pengecoran besi sangat penting. Pada umumnya, cetakan benda tuang terbuat dari pasir dengan pengikat lempung atau bentonit. Pasir kuarsa berkristal besar digunakan untuk optik.
Pasir kuarsa atau pasir putih terdiri dari kristal-kristal silica (SiO2) ada yang berukuran halus dan ada juga yang agak kasar. Warnanya bening putih. Pasir ini terjadi dari pelapukan batuan yang mengandung kristal kuarsa yang dicuci oleh alam misalnya oleh sungai, danau, serta gelombang air laut di pantai. Tetapi jika pasir kuarsa menjadi batu, maka kristal kuarsa besar.
Cara penambangan pasir kuarsa dilakukan dengan cara terbuka. Setelah ditambang, dicuci, dan dispesifikasi dengan menggunakan saringan menurut besar atau kecilnya ukuran butiran. Pasir kuarsa di Indonesia terdapat di Aceh, Sumatra Selatan (Sungai Asahan, Kisaran), Sumatra Selatan (Bangka, Biliton), Kalimantan Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

8) Timah.
Timah terdiri dari dua jenis yaitu timah hitam dan timah putih. Timah hitam yang paling banyak digunakan adalah timah hitam jenis galena, cerusit, dan anglesit. Sedangkan timah putih yang banyak digunakan berjenis cassiterite, stanite, dan teallite.
Timah hitam banyak digunakan orang untuk campuran- campuran logam seperti tipe metal dan solder. Timah hitam juga banyak digunakan untuk bahan-bahan industri cat, keramik, kilang minyak, karet, dan industri kimia. Cara penambangan timah hitam dilakukan dengan berbagai variasi. Cara penambangan terbuka jarang dilakukan. Penggalian bijih pada tambang dilakukan dengan cara system block cavibg, room, pillar, dan cut and fill. Timah hitam ditemukan di Kotanopan (Sumatra Utara), Jawa Barat (Konggol, Cikondang), dan kalimantan Timur (Berau).
Sedangkan kegunaan timah putih pada umumnya untuk pelapis logam-logam seperti baja, tembaga, dan lain-lain. Timah putih dapat digunakan untuk pembuatan perunggu, pembuatan kuningan, gelas, keramik, pipa, stabilizer dalam plastik, pengawet kayu, dan banyak lagi kegunaannya. Di Indonesia, timah putih banyak terdapat di Riau (Singkep, Bangkinang, Karimun, dan Kendur), Jambi, dan Sumatra Selatan (Bangka).

3. Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Mempunyai sifat Gabungan.
Kelompok sumber daya alam ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu, sumber daya biologis dan sumber daya lahan.

a. Sumber Daya Biologis
1) Hutan.
Hutan merupakan sumber daya biologis mempunyai fungsi dan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan dan kelangsungan lingkungan, terutama pengaruh terhadap iklim mikro, yaitu iklim yang berlaku pada daerah setempat.
Adapun pemanfaatan hutan bagi kehidupan adalah:
a) hutan sebagai sumber plasma nutfah;
b) hutan sebagai pengatur tata air;
c) hutan sebagai sumber bahan makanan dan obat- obatan;
d) hutan sebagai pengatur iklim mikro ataupun makro;
e) hutan sebagai tempat wisata;
f) hutan sebagai sumber penelitian;
g) hutan sebagai habitat makhluk hidup.

Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya hutan, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a) Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena (tebang habis).
b) Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem tebang pilih (penebangan selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon yang sudah tua dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan.
c) Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon muda di sekitarnya.
d) Melakukan reboisasi (reforestry), yaitu menghutankan kembali hutan yang sudah telanjur rusak.
e) Melaksanakan aforestry, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan untuk mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan lain.
f) Mencegah kebakaran hutan.
Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali.

Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan antara lain sebagai berikut.
a) Musim kemarau yang sangat panjang.
b) Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
c) Pembuangan arang di hutan.
d) Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.

2) Pertanian.
Pertanian pada dasarnya adalah usaha peman- faatan energi matahari melalui proses fotosintesis. Pemanfaatan pertanian juga dibedakan atas beberapa jenis tanaman dalam menghasilkan produk tertentu, seperti:
1) tanaman sandang, misalnya kapas;
2) tanaman pangan, misalnya, padi, jagung, dan ubi- ubian;
3) tanaman industri, misalnya, pohon jati, dan albasia;
4) tanaman hias, misalnya, mawar, anggrek, melati;
5) tanaman obat-obatan, seperti jahe, kunyit, temulawak.

3) Perikanan dan Peternakan.
Perikanan dan peternakan merupakan pemanfaatan sumber daya alam gabungan berasal dari hewani. Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan sehingga potensi perikanan mempunyai prospek baik bagi pemenuhan kebutuhan protein hewani. Demikian pula halnya dengan peternakan, baik peternakan hewan besar, seperti sapi dan kerbau, peternakan sedang, seperti kambing, domba, dan peternakan kecil unggas, seperti ayam dan bebek. Adapun kesemuanya itu berkembang subur di kawasan Indonesia. Hasil peternakan ini ada yang dimanfaatkan dagingnya untuk keperluan protein seperti daging ayam, sapi, kambing, dan lain- lain. Ada pula yang mengambil kulitnya seperti kulit sapi dan kulit kambing untuk pembuatan sepatu, dompet, atau jaket.

Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Termasuk sumber daya alam satwa liar adalah penghuni hutan, penghuni padang rumput, penghuni padang ilalang, penghuni stepa, dan penghuni savana, misalnya harimau, gajah, kera, ular, babi hutan, bermacam-macam burung, serangga, dan lainnya.
Termasuk sumber daya alam hewan piaraan antara lain lembu, kuda, domba, kelinci, anjing, kucing, bermacam-macam unggas, ikan hias, ikan lele dumbo, ikan lele lokal, keong, dan siput.
Terhadap hewan peliharaan itulah sifat terbarukan dikembangkan dengan baik. Selain mengambil hasil dari peternakan dan perikanan, manusia juga melakukan persilangan untuk mencari bibit unggul guna menambah keanekaragaman ternak.
Dipandang dari peranannya, hewan dapat digolongkan sebagai berikut.
a) Sumber pangan, antara lain sapi, kerbau, ayam, itik, ikan lele, dan ikan mujair.
b) Sumber sandang, antara lain bulu domba dan ulat sutera.
c) Sumber obat-obatan, antara lain ular kobra dan lebah madu.
d) Piaraan, antara lain kucing, burung, dan ikan hias.
Untuk menjaga kelestarian langka, maka penangkapan hewan- hewan dan juga perburuan haruslah menaati peraturan tertentu seperti berikut ini.
a) Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin berburu).
b) Senjata untuk berburu harus tertentu macamnya.
c) Membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan.
d) Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya kepada petugas sebagai tropy, misalnya tanduknya.
e) Tidak boleh berburu hewan-hewan langka.
f) Ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada bulan-bulan tertentu saja. Misalnya, ikan salmon pada musim berbiak di sungai tidak boleh ditangkap, atau kura-kura pada musim akan bertelur.

b. Sumber Daya Lahan
Lahan sebagai suatu kesatuan dari sejumlah sumber daya alam yang tetap dan terbatas dapat mengalami kerusakan dan atau penurunan produktivitas sumber daya alam tersebut (Jamulya, 1991:1).
Keberadaan lahan haruslah terpelihara sedemikian rupa agar dapat terus memberikan produktivitas terhadap produksi pertanian. Sebab, apabila lahan ini rusak, maka produktivitas pertanian akan menurut, begitu pula sebaliknya. Sifat-sifat atau atribut lahan yang berpengaruh terhadap produktivitas lahan ialah seperti tekstur tanah, struktur tanah, kedalaman tanah, curah hujan, distribusi hujan, temperatur, drainase tanah, jenis vegetasi, dan sebagainya. Sifat-sifat lahan tersebut untuk suatu penggunaan. Jadi, belum dapat menentukan kelas kemampuan lahan. Akan tetapi, sifat-sifat lahan tersebut menentukan atau memengaruhi perilaku lahan yaitu bagaimana ketersediaan air, peredaran udara, perkembangan akar, kepekaan erosi, ketersediaan unsur hara, dan sebagainya. Perilaku lahan yang menentukan pertumbuhan tumbuhan tersebut disebut kualitas lahan (Jamulya, 1991: 2).

1) Berbagai Kendala dalam Upaya Pemanfaatan Lahan Potensial
a) Kendala Internal
Kendala internal yaitu kendala yang timbul dari lahan itu sendiri, misalnya:
(1) wilayah lahan pantai besar kemungkinannya untuk terhantam oleh air pasang, badai, atau peningkatan suhu yang tinggi;
(2) wilayah dataran rendah, karena sifat lahannya, maka lebih mudah terserang banjir; dan
(3) wilayah dataran tinggi memungkinkan untuk terkena erosi atau longsor.

b) Kendala Eksternal
Kendala eksternal yaitu kendala yang berasal dari faktor luar lahan yang bersangkutan, misalnya:
(1) faktor politik, contohnya adanya undang-undang pembatasan kepemilikan lahan pertanian oleh pihak perseorangan;
(2) faktor ekonomi, contohnya keterbatasan dana, kelangkaan barang atau jasa, dan sebagainya;
(3) faktor sosial budaya, contohnya masyarakat tertentu yang tidak mau menerima pembukaan lahan industri, adat yang masih primitif, dan lain-lain;
(4) faktor keamanan, contohnya banyaknya gangguan binatang buas, perampokan, dan sebagainya.

2) Upaya Pelestarian
Pemanfaatan lahan potensial perlu diimbangi dengan pembangunan lingkungan hidupnya berupa pemeliharaan dan perlindungan terhadap tanah, tumbuh-tumbuhan, hewan, air, dan lain-lain agar memiliki daya guna. Pemeliharaan dan perlindungan itu, antara lain sebagai berikut.
a) Penanaman kembali lahan-lahan yang gundul. Upaya ini bertujuan untuk memelihara kesuburan tanah dari ancaman adanya erosi dan longsor.
b) Peremajaan hutan.
c) Pembuatan terasering. Bertujuan untuk mencegah terjadinya erosi.
d) Pembatasan lahan untuk pertanian, yaitu hanya pada lereng- lereng yang memiliki kecuraman dari 45°. Lereng yang berkecuraman lebih dari 45° apalagi bila vegetasinya kurang, maka potensi untuk timbulnya erosi lebih besar.
e) Pembuatan saluran pembuangan air menurut konturnya.
f) Penanaman pohon-pohon pelindung.
g) Teknis penanaman dengan sistem kontur.
h) Penanaman lahan dengan sistem tumpang sari.

Berbagai usaha untuk meningkatkan produksi lahan potensial, terutama sebagai lahan pertanian, meliputi usaha jangka pendek dan usaha jangka panjang.

a) Usaha jangka pendek.
Usaha ini dilakukan dengan jalan:
(1) memberikan bimbingan kepada para petani melalui program Pasca Usaha Tani;
(a) usaha-usaha perbaikan dan penyelenggaraan irigasi,
(b) pengelolaan tanah yang baik,
(c) pemakaian bibit unggul,
(d) pemupukan, dan
(e) pemberantasan hama tanaman;

(2) memperluas pemakaian bibit unggul;
(3) memperluas pemakaian pupuk dan pemberantasan hama;
(4) pembentukan badan-badan atau lembaga-lembaga, seperti BULOG (Badan Usaha Logistik), DOLOG (Depot Logistik), BUUD (Badan Usaha Unit Desa), dan KUD (Koperasi Unit Desa);
(5) mendirikan penelitian pertanian, pendidikan pertanian, kursus-kursus pertanian, kader-kader tani, kontak tani dengan melalui siaran pedesaan.

b) Usaha Jangka Panjang.
Usaha ini bertujuan untuk menunjang pelaksanaan jangka pendek. Usaha-usaha peningkatan lahan potensial jangka panjang itu, di antaranya, adalah dengan pembangunan irigasi. Irigasi berfungsi sebagai sarana yang menunjang terhadap peningkatan produksi pertanian, pengamanan daerah pertanian, serta menunjang terhadap kepentingan-kepentingan ekonomis penduduk lainnya.

4. Pengelolaan Sumber Daya Alam.
Pertambahan jumlah penduduk memerlukan peningkatan bahan pangan, papan, dan sandang demi kesejahteraan manusia. Untuk mewujudkan kesejahteraan tersebut, dilakukan pembangunan di segala sektor. Dengan peningkatan pembangunan, maka akan terjadi peningkatan penggunaan sumber daya alam untuk mendukung pembangunan. Dalam penggunaan sumber daya alam tadi, hendaknya keseimbangan ekosistem tetap dijaga dan dipelihara. Tetapi, pembangunan seringkali berpengaruh negatif terhadap alam. Manusia seringkali mengadakan eksploitasi terhadap alam tanpa memperhitungkan ketersediaan dan keterbatasan sumber daya alam. Jika hal ini diabaikan terus-menerus oleh manusia, maka akan terjadi kelangkaan sumber daya alam bahkan sumber daya alam akan habis.
Manusia harus menyadari bahwa sumber daya alam bukan hanya digunakan untuk kepentingan sekarang tetapi juga kesejahteraan anak cucu kita di masa depan. Untuk itu, perlu cara pengelolaan sumber daya alam yang benar agar kebutuhan manusia di masa depan dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya. Pengelolaan sumber daya alam adalah upaya terpadu untuk memelihara dan melestarikan ketersediaan sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi manusia. Berikut ini adalah cara-cara pengelolaan sumber daya alam:

a. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan
Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan adalah usaha sadar untuk mengelola sumber daya alam sesuai dengan kemampuan dan kesesuaian suatu lokasi dengan potensi produktivitas lingkungannya.
Pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan bertujuan untuk melestarikan sumber daya alam agar lingkungan tidak cepat rusak. Selain itu, bertujuan untuk menghindarkan manusia dari bencana lingkungan, seperti banjir, longsor, pencemaran lingkungan dan berkurangnya keragaman flora dan fauna. Pelestarian lingkungan harus senantiasa dijaga agar terjadi keseimbangan lingkungan, keselarasan, keseimbangan lingkungan , dan mempertahankan daya dukung lingkungan, serta memberikan manfaat secara tetap dari waktu ke waktu.
Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan adalah sebagai berikut:
1) menggunakan pupuk alami atau organik;
2) penggunaan pestisida sesuai kebutuhan;
3) penggunaan peralatan yang tepat dalam pembukaan tanah agar topsoil tidak hilang;
4) tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air, sungai dan laut;
5) setiap pabrik industri harus membuat cerobong asap yang tinggi dan melakukan penyaringan asap;
6) tidak membangun perumahan atau industri di wilayah resapan air;
7) membuat terasering atau sengkedan pada lahan miring.

b. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di masa sekarang dan di masa depan.

Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan didasarkan pada dua prinsip yaitu pertama, sumber daya alam terutama sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui memiliki persediaan yang terbatas sehingga harus dijaga ketersediaannya dan digunakan secara bertanggung jawab. Kedua, pertambahan penduduk setiap tahun meningkat, maka kebutuhan hidup akan meningkat pula. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam harus bisa mendukung kebutuhan sekarang dan kebutuhan di masa depan.
Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam berwawasan berkelanjutan adalah:
1) mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam;
2) menggunakan sumber daya alam secara efisien;
3) pemanfaatan sumber daya alam sesuai dengan daya dukung lingkungan;
4) pengolahan barang tambang sebelum di ekspor agar memiliki nilai jual yang tinggi dan mengurangi penggunaan barang tambang;
5) mencari alternatif penggunaan bahan bakar minyak;
6) menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.

c. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Ekofiensi.
Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekofiensi adalah menggunakan sumber daya alam dengan biaya yang murah dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Ekofiensi mempunyai dua prinsip, yaitu prinsip mengoptimalkan daya dukung lingkungan dan prinsip kedua meningkatkan efisiensi bahan baku. Contoh penerapan prinsip ekofiensi dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
1) menghemat penggunaan listrik,
2) menghemat penggunaan air,
3) menggunakan bensin super tanpa timbal untuk kendaraan,
4) mendaur ulang kertas yang tidak terpakai,
5) menjadikan sampah sebagai sampah atau pupuk,
6) mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai (reuse),
7) menggunakan kembali barang yang sudah dipakai (recycle),
8) mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam (reduce).

 

Rangkuman :

1. Sumber daya alam berdasarkan potensinya dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu
a. SDA yang tidak dapat diperbaharui
b. SDA yang dapat diperbaharui
c. SDA yang mempunyai sifat gabungan antara yang dapat dan tidak dapat diperbaharui

2. Pembagian dan contoh dari SDA yang tidak dapat diperbaharui adalah sebagai berikut:
a. Sumber daya energi, seperti : minyak bumi, panas bumi, gas alam dan batu bara.
b. Sumber daya mineral, seperti: emas dan perak, bauksit, timah, pasir kuarsa, tembaga, intan.

3. Contoh dari SDA yang dapat diperbaharui adalah sinar matahari, angin , batu dan air.

4. Sumber daya alam yang memiliki sifat gabungan ialah, pertanian, hutan, perternakan dan lahan.