SD Kelas 5 Tema 6 – Pelajaran untuk Mira – Literasi 6

Kegiatan Literasi 6.

Pelajaran untuk Mira.
Penulis: Dyah Laksmi Nur Jannah.

Pagi itu, di sebuah rumah yang terletak di pinggiran Jakarta, Mira sedang duduk di ruang makan untuk sarapan. Ia makan dengan segan. Dengan mulut cemberut, diaduk-aduknya nasi dan tumis tahu di depannya. Huh, aku kan ingin makan ayam goreng tepung, bukan tumis tahu, gerutunya dalam hati.
“Kok, lauknya diaduk-aduk, Mir?” tegur Ibu. Tangan Ibu sibuk memasukkan kotak bekal ke dalam tas sekolah Mira, “Ayo, dimakan! Sebentar lagi waktunya berangkat, lho.”
“Mira tidak nafsu makan, Bu. Mira mau jajan di sekolah saja!” serunya.
Lalu, Mira berpamitan kepada ibunya dan beranjak keluar rumah. Ibu hanya menarik napas panjang sambil menggeleng-geleng. Memperhatikan kepergian Mira dengan sepedanya.
“Kenapa cemberut, Mir?” tanya Ratna, teman sebangkunya, ketika Mira baru saja duduk di sebelahnya.
“Saya kesal kepada ibuku. Kemarin aku sudah bilang mau sarapan dengan ayam goreng. Tapi, tadi pagi, ibu malah masak tumis tahu,” jelas Mira kesal.
Ratna hanya diam mendengar keluhan Mira.

Saat istirahat tiba, Mira membuka kotak bekalnya. “Yah, tumis tahu lagi,” gumamnya kecewa. Ternyata, bukan cuma buat sarapan. Untuk bekal makan siang di sekolah pun, ibunya hanya menyiapkan tumis tahu.
Ratna menoleh dan menatap kotak bekal Mira, “Kelihatannya enak, Mir.” “Kamu mau? Nih, makan saja,” Mira menyodorkan kotak bekalnya. “Beneran ini buat saya?” tanya Ratna, “Kamu tidak lapar?”
Mira hanya menggeleng. Dipandanginya Ratna yang lahap menyantap bekalnya.
Sembari makan, Ratna pun bercerita. Dahulu, ibunya selalu memasak tumis tahu kesukaannya. Terkadang, jika ada uang lebih, barulah ibunya Ratna memasak ikan atau ayam.
“Sudah lama saya belum lagi makan tumis tahu seenak ini. Rasanya seperti buatan ibuku,” ucap Ratna mengakhiri ceritanya.
Mendengar penuturan Ratna, Mira diam-diam merasa iba. Ia tahu ibunya Ratna sudah meninggal sekitar satu tahun yang lalu.
“Karena ayah sibuk bekerja, saya yang memasak untuk ayah dan saya sendiri di rumah. Seringnya sih, saya menggoreng tempe atau tahu karena saya baru bisa masak itu,” jelas Ratna sambil kemudian menatap Mira. “Kamu beruntung, masih mempunyai ibu, Mira!”
Mira tercenung mendengar kata-kata Ratna itu. Ya, ia memang beruntung. Masih memiliki ibu yang selalu merawatnya dan menyediakan semua keperluannya.
Seharusnya tadi saya menghargai jerih payah ibu yang telah memasak makanan untukku meskipun hanya tumis tahu, sesal Mira kemudian dalam hati.
Saat itu juga, Mira merasa ingin segera pulang dan hendak menemui ibunya. Mira ingin minta maaf atas sikapnya tadi pagi kepada ibu. Ia juga ingin berterima kasih kepada ibunya untuk semua kebaikan hati beliau merawat dan menyayanginya selama ini.

Gunakan tabel berikut ini untuk membantumu menjelaskan isi cerita di atas. Lalu, ceritakanlah isi cerita di atas kepada teman-teman dalam kelompokmu!

  • Judul Cerita :
  • Pengarang :
  • Tokoh Utama: Di manakah cerita ini terjadi?
  • Tokoh lain:
  • Apa yang terjadi dengan tokoh utama?
  • Mengapa hal itu terjadi?
  • Bagaimana masalah dalam cerita ini Kapankah waktu terjadinya cerita diselesaikan? ini?
  • Pesan apakah yang kamu dapatkan dari cerita di atas?

Negeri kita kaya akan budaya dan karya seni, termasuk lagu daerah dan karya seni tari. Pilihlah salah satu lagu daerah dan tari yang berasal dari Betawi atau dari daerah di Indonesia yang belum pernah kamu kunjungi. Carilah informasi tentang keduanya dari berbagai sumber yang tersedia. Lalu gunakan tabel berikut ini untuk mengerjakannya sesuai pertanyaan yang tersedia.

  • Nama Lagu Daerah
  • Asal
  • Lirik lagu
  • Dimainkan pada tangga nada:
  • Makna Lagu.

 

  • Nama Tari Daerah
  • Asal
  • Pola Lantai
  • Makna Tari.

Tinggalkan komentar